Cara Buang Air Besar Saat Anda Mendaki Gunung

Cara Buang Air Besar Saat Anda Mendaki GunungHal yang sangat mungkin terjadi selama mendaki gunung adalah rasa ingin buang air besar (BAB). Jika hanya ingin buang air kecil mungkin dengan mudah bisa dilakukan. Namun terkait dengan BAB, kotoran tidak hilang begitu saja. Bahkan, tinja bisa sangat menganggu pendaki gunung lainnya yang melewati jalur yang sama. Jangan malu dan ragu untuk melakukannya, segera pergi ke tempat sepi saat anda ingin membuang kotoran.

Buang air besar adalah satu hal yang normal, malah menunjukkan bahwa sistem pencernaan tubuh anda dalam keadaan yang baik dan sehat. Saat mendaki gunung dan berkemah, pastinya anda membutuhkan banyak asupan gizi yang hanya akan didapatkan dari makan, efek sampingnya, setelah perut penuh pasti anda akan segera merasakan rasa ingin buang air besar. Tak ada yang salah dengan hal itu, segera lakukan saja, namun sebelum itu, anda perlu memperhatikan dan memahami beberapa hal ini terlebih dahulu.

Pahami Aturan - Membuang feses saat mendaki merupakan sebuah hal yang biasa dilakukan. Namun, jika tidak dilakukan dengan benar tanpa memahami pedoman dan aturan yang umum, anda beresiko mengganggu kenyamanan dan keamanan pendaki lain. Untuk proses buang air besar anda, tirulah cara kucing, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah coba mencari tempat terpencil yang cukup bagus untuk membuang kotoran anda, kurang lebih sekitar 200 meter dari jalur pendakian. sumber air, atau tempat perkemahan. Cobalah temukan tempat paling tersembunyi yang tak akan ditemukan siapapun. Setelah menemukan tempat yang aman dan terjamin, galilah lubang yang cukup besar untuk memuat kotoran yang akan anda hasilkan. Setelah lubang tersedia, lakukan hajat anda, dan kemudian bersihkan tubuh anda dengan tissue, daun, batu, atau air (jika tersedia), dan setelah semuanya beres, kubur harta karun itu dengan tanah, dan cucilah tangan anda hingga bersih.

Dikutip dari laman Detik Travel, BAB saat mendaki gunung ada etikanya. Berikut ini tips membuang tinja yang sebaiknya Anda perhatikan selama berada di gunung:

Jangan mengeluarkan tinja BAB di jalur pendakian. Apalagi BAB di jalan setapak pendakian, jangan pernah dilakukan. Selain jorok, hal ini mengganggu pendaki lain yang melewatinya. Jika melewati jalan setapak, segera cari tempat lebih tersembunyi di sekitar tempat tersebut. Mohonlah perlindungan Tuhan agar selama BAB tidak terjadi masalah. Meskipun sebagian orang menganggap mitos, namun keberadaan makhluk tidak kasat mata seperti jin sering mengganggu pendaki.

Jauhi lokasi tenda. Jika BAB dirasakan saat berada di area tenda, maka cari tempat yang agak jauh agar bau tinja tidak sampai mengganggu. Namun pastikan pula keselamatan diri dari kemungkinan diserang binatang liar atau serangga.

Buat lubang yang dalam untuk mengubur tinja. Baiknya saat BAB melakukan hal ini. Menggali libang kurang lebih 15-17 cm untuk tempat mengubur tinja disarankan agar memberikan rasa aman dan nyaman. Di kedalaman ini, bau tinja tidak tercium dan bakteri dalam tanah bisa segera mengurainya.

Siapkan tisu basah dan pembersih tangan. Di gunung tidak selalu tersedia air maupun sungai. Oleh sebab itu, untuk pengganti air saat cebok dapat digunakan tisu basah. Selanjutnya pembersih tangan (hand sanitizer) dipakai sebagai ganti cuci tangan. Jangan memakai daun untuk membersihkan area anus. Daun tersebut belum tentu aman dan bahkan bisa menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal.

Menemukan kotoran manusia yang tak dibuang dengan baik saat melakukan pendakian adalah salah satu kejadian terburuk yang dapat anda alami saat mendaki gunung. Selain bertentangan secara moral, membuang kotoran secara sembarangan dapat mengganggu dan merusak lingkungan alami pegunungan. Bau tak sedap yang dihasilkan akan mengganggu pendaki yang melintas di sekitar tempat kejadian. Selain itu, zat-zat dalam kotoran kita yang berasal dari produk yang tak alami seperti mie instan, minuman botol, dan makanan kemasan lainnya akan mengotori alam dan mengundang berbagai hewan untuk datang menghampiri. Maka, untuk menghindari itu semua, lakukanlah proses buang air besar anda dengan baik dan benar.

Buang Air Besar Mempengaruhi Kemampuan Fisik dan Mental Anda - Pencernaan yang baik adalah salah satu bentuk kerja dari sistem tubuh yang baik. Tubuh yang sehat dan terhidrasi dengan baik akan selalu menghasilkan pencernaan yang lancar. Hal ini ditandai dengan proses pembuangan kotoran yang teratur. Dengan dibuangnya kotoran dari perut anda, tubuh anda akan merasa lega, langkah anda menjadi lebih ringan, dan pergerakan menjadi lebih leluasa. Berbeda jika anda sembelit (pencernaan tak lancar), pergerakan tubuh menjadi kaku, pikiran anda jadi tak fokus, mental anda pun akan lebih mudah untuk ngedrop karena faktor psikis akibat belum buang air besar. Dengan pencernaan yang lancar, fisik dan mental anda akan prima selama melakukan perjalanan yang panjang.

Pelajari Medan Sebelum Melakukan Perjalanan - Cara buang air besar seperti telah dijelaskan diatas adalah metode paling standar yang biasa dilakukan untuk membuang kotoran anda saat mendaki gunung. Namun, kadangkala hal ini sulit diterapkan di tempat-tempat dengan medan yang berbeda (misalnya di gurun, pantai, dan lain-lain). Metode lainnya mungkin perlu anda pelajari jika metode di atas tak cocok untuk diterapkan. Untuk itu, pelajarilah selalu medan tujuan perjalanan anda. Dengan mengetahui dan memahami medan yang dituju, anda akan dapat menentukan cara buang air besar yang baik dan peralatan yang diperlukan.

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design