Dania Agustina Rahman (19) seorang pendaki cantik asal Sukabumi meninggal dunia dalam perjalanannya menuju puncak Semeru. Dania diketahui meninggal akibat tertimpa batu besar karena longsor dari puncak semeru. Seorang rekannya M Rendyka mengalami patah kaki akibat tertimpa batu.
Dania Agustina Rahman, warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata No.4 RT 04 RW 04 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat yang juga merupakan mahasiswi Universitas Pasundan (Unpas) Bandung mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala dan patah kaki kiri. Kejadian sekitar pukul 05.45 pagi dengan lokasi kejadian keduanya sama, hanya sekitar 30 menit lagi saat perjalanan menuju puncak. Keduanya tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak Semeru.
Dania dan Rendyka berasal dari rombongan yang berbeda, saat itu keduanya sedang dalam perjalanan menuju puncak Semeru bersama rombongannya masing masing. Saat itu perjalanan menuju puncak semeru sudah penuh sesak oleh pada pendaki yang ingin menuju puncak Semeru. Diperkirakan kala itu ada 200 pendaki yang berjalan beriringan menuju puncak, diantaranya adalah Dania. Saat puncak sudah ada di depan mata, hanya berjarak sekitar 30 menit, peristiwa nahas itupun terjadi. Diduga ada salah seorang pendaki yang salah menginjak dan menyebabkan bongkahan batu longsor kebawah.
Para pendaki berusaha menghindar, lantas batu menghantam tebing terbelah menjadi dua. Rendyka berusaha menghindar tapi mengenai kaki kanannya hingga patah. Dania saat itu tengah dalam kondisi duduk beristirahat, sepertinya Dania tengah dalam kondisi tidak kuat menuju puncak Semeru, tapi teman temannya terus menyemangati agar melanjutkan perjalanan. Dalam posisi yang tidak siap itu, batu jatuh dari atas dan meninggal seketika setelah dihantam batu tepat dibagian kepalanya.
Dania tewas tertimpa batu di Gunung Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ayu Dewi Utari mengatakan korban kejatuhan batu berukuran diameter 80 sentimeter di 200 meter sebelum puncak Mahameru. Korban mengalami luka di bahu kiri serta belakang telinga. Para pendaki memilih menghentikan perjalanan menuju puncak dan bersepakat untuk turun dan membawa jenazah Dania turun ke bawah menuju Pos Ranupani. Peristiwa yang menimpa korban ini terjadi pada Rabu pagi. Jenazah korban baru tiba di kamar mayat RSUD dr Haryoto pada Rabu malam, 13 Agustus 2015.