Mahasiswi IKJ Tewas Mendaki Gunung Pangrango

Mahasiswi IKJ Tewas Saat Mendaki Gunung PangrangoQurratuaini (19) mahasiswi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dinyatakan tewas saat melakukan pendakian di Gunung Gede Pangrango, Selasa (2/6/2015).

Sejak dikabarkan tewas dari pukul 07.00, jasad wanita yang tergabung dalam UKM Seni dan Alam (Sendal) IKJ itu baru sampai ke RSUD Kabupaten Cianjur sekira pukul 03.30.

Menurut informasi yang dihimpun, pendakian itu rencananya dilakukan selama tiga hari, sejak Sabtu (31/5/2015) hingga Senin (1/6/2015). Namun, sejak Minggu malam, Qurra, panggilan Qurratuaini yang tergabung dalam kelompok yang berjumlah 30 orang itu mengeluh sakit.

Kepala Seksi PTN Wilayah 1 TNGP, Ardi Andono menjelaskan bahwa sejak Senin pagi, sudah ada laporan bahwa ada yang sakit di alun-alun Suryakencana. Namum, informasi yang dibawa dari mulut ke mulut oleh pendaki lain yang turun itu dirasa belum akurat.

"Senin jam 1 siang itu ada laporan seseorang sakit. Namun informasinya tidak detil, karenanya cukup sulit bagi kami untuk segera evakuasi. Kami cari hingga blok buntut lutung, ternyata tidak ada, ditambah cuaca buruk hingga suhu 5 derajat. Ditambah hujan lebat, akhirnya kami hentikan sementara evakuasi," ujarnya.

Baru pada pukul 7 hari Selasa (2/6/2015) evakuasi dilanjutkan, dan kabar bahwaa Qurra meninggal sudah tersiar kepada tim rescue. "Kemungkinan besar ini karena hypothermia, kondisi sedang drop ditambah dingin di ketinggian 2500 MDPL. Korban kedinginan,' ujar Ardi. (*tribunnews)

Diduga kedinginan, seorang pendaki Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Kabupaten Cianjur tewas saat tengah berada dilokasi pendakian. Korban tewas adalah Qurratuaini (18) warga Jalan Renggas RT 03 /RW 02 Rawa Barat Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Korban saat ini tengah bersama 34 orang rombongan pendaki lainnya.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban berangkat melakukan pendakian di TNGGP berangkat lewat Pos Gunung Putri hari Sabtu (30/5/2015) pukul 07.00 WIB. Setibanya di puncak atau tepatnya didaerah alun-alun Suryakancana Barat yang masuk wilayah Kecamatan Cugenang gadis itu dikabarkan tewas.

Kepala Seksi PTN 1 Wilayah Cianjur TNGGP Ardi Andono mengatakan, korban tewas diduga kedinginan. Sebab saat itu kondisi suhu di puncak sempat dibawah 5 derajat celcius. Hal itu membuat para pendaki harus bisa melawan dinginnya cuaca. Korban diduga tidak kuat hingga menyebabkan tewas.
.
"Kami mendapatkan informasi adanya pendaki yang tewas pada Senin sore. Kami tindak lanjuto dengan melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata saat sampai di puncak didaerah alun-alun Suryakanana Barat ada beberapa pendaki yang sakit, hingga ditemukan korban tewas," kata Ardi, Selasa (2/5/2015).

Dikatakan Ardi, ada sejumlah pendaki yang dalam kondisi sakit. Kemungkinan dampak dari suhu yang kurang bersahabat. "Suhunya sangat dingin, kemungkinan korban terjangkit hyportemia yang mengakibatkan kejang perut. Bahkan, saat akan digendong turun gunung dia kesakitan, hingga akhirnya dalam perjalanan dia tewas," ujarnya.

Menurutnya, korban sendiri diketahui menyembunyikan penyakitnya dari rekan-rekannya. Korban sebenarnya fisiknya sudah dalam kondisi lemah. "Ini sebagai pelajaran bersama. Kami menghimbau kepada para pendaki bisa mematuhi prosedur, jangan nekad. Jika memiliki riwayat penyakit sebaiknya urungkan niat untuk mendaki karena resikonya besar," tegasnya. (Bisri Mustofa/A-108)***PR
 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design