Tanaman edelweis (Anaphalis javanica) di gunung tak boleh diambil, baik oleh pendaki maupun pihak lain. Segala sesuatu yang ada di dalam taman nasional tidak boleh diambil. Mau itu edelweis, mau itu cemara. Segala sesuatu yang ada di taman nasional hanya boleh dimanfaatkan untuk penelitian. Selain itu, pemanfaatan sumber daya tersebut harus memiliki izin dari pejabat taman nasional setempat.
Hal itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem sesuai pasal 33 ayat 1. Dalam pasal tersebut tertulis "Setiap orang dilarang melakukan hal yang tak sesuai sesuai dengan fungsi pemanfaatan zona dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam".
Larangan pencabutan tanaman edelweis diatur dalam undang-undang seperti Undang-Undang No 41 tahun 1999 pasal 50 ayat 3 huruf (m). Dalam pasal tersebut tertulis "Membawa, mengeluarkan, dan mengangkut tumbuh-tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi undang-undang yang berasal dari dalam kawasan tanpa izin pejabat."
Edelweis merupakan tumbuhan dilindungi yang hanya bisa hidup di kawasan setinggi di atas 2.000 meter dari permukaan laut (mdpl). Edelweis juga merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan. Populasi bunga edelweis juga terancam punah. Edelweis tumbuh di gunung-gunung seperti Gunung Gede, Pangrango, Merbabu, Semeru, Papandayan, dan gunung-gunung lain di Indonesia.
Bunga edelweis sering kali jadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mendaki gunung khususnya di Indonesia. Bunga edelweis di Indonesia berbeda dengan bunga edelweis di dataran Eropa. Di Indonesia, edelweis dikenal juga dengan nama javanese edelweis atau edelweis jawa atau bunga senduro. Bunga ini merupakan tumbuhan edemik yang tumbuh di daerah pegunungan.
Beberapa gunung yang terkenal dengan bunga edelweisnya antara lain; Gunung Gede, Gunung Rinjani, dan Gunung Merbabu. Ciri-ciri umum dari bunga ini adalah kelopak bunga berwarna putih dan biasanya mekar pada kurun waktu April-Agustus. Edelweis menyandang julukan sebagai bunga abadi. Namun sayang julukan ini berbanding terbalik dengan banyaknya orang yang memetik edelweis dan membawanya yang justru membuat edelweis terancam punah.
Edelweis hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan. Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut. Kenapa bunga abadi? Hal itu disebabkan karena di dalam bunga edelweis terkandung hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga yaitu hormon etilen. Degan ini edelweis pun dapat mekar sampai 10 tahun lamanya.
Saat ini bunga edelweis bisa dibudidayakan terutama di daerah dataran tinggi. Contohnya berada di dataran tinggi Dieng. Kamu bisa menemukan dan membeli bunga edelweis yang dibudidayakan oleh para petani. Biasanya dibudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di media tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7.
Edelweis dilindungi undang-undang. Di setiap tempat pendakian telah memasang aturan untuk mengimbau agar para pendaki tidak memetik edelweis, namun masih banyak yang tak menghiraukan. Selain melanggar kode etik pendakian gunung, mencabut edelweis pun bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
Bunga edelweis jadi logo di koin Swiss juga dijadikan simbol dan logo. Bunga edelweis yang tersebar di beberapa dataran tinggi Eropa kerap dijadikan simbol dan lambang, seperti simbol di koin dan logo sebuah lembaga. Di Indonesia sendiri, bunga edelweis Jawa pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia di tahun 2003.
Tempat terbaik melihat edelweis. Tegal Alun Gunung Papandayan disinyalir sebagai tempat terbaik untuk melihat bunga edelweis. Total luas Tegal Alun berkisar 32 hektar dan hampir di seluruh area bisa didapati bunga edelweis tumbuh mekar secara alami. Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pun memiliki hamparan bunga edelweis yang luas.
Jika kamu ingin menunjukkan keindahan bunga edelweis, jangan bawa bunga itu turun dari gunung, tapi ajaklah orang-orang untuk melihat langsung keindahan edelweis di atas gunung. Keindahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika melihat tangkainya bergoyang tertiup angin pegunungan, bukan ketika edelweis berada di tangan kamu. Biarkan edelweis bermekaran dan mengindahkan pemandangan di alam.