Dari informasi yang diperoleh Gunung Dukono yang berada di Halmaera Utara terus menunjukan keaktifannya. Pos Pemantauan Gunung Api Dukono kembali ditutup setelah mendapatkan arahan dari pemerintah Kabupaten Halmahera Utara.
Petugas kembali menutup jalur pendakian menuju puncak Kawah Maupang Wariran terkait erupsi yang terus terjadi pada Gunung Dukono. Penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan lantaran aktivitas letusan mengalami peningkatan pesat sejak dua pekan terakhir.
Peningkatan erupsi Gunung Api di Halmahera ini juga dijelaskan oleh pengamat Gunung Dukono, Iwan Amat. Dia menuturkan jika sejak Selasa malam 24 Juli 2017 aktivitas gunung berapi terus meningkat dan tercatat sudah ada sebanyak 172 kali letusan dengan amplitude 5 hingga 34 milimeter dengan durasi 25.96 detik.
Letusan tersebut juga diikuti dengan asap yang membumbung tebal dengan ketinggian mencapai 400 hingga 500 meter. Tak hanya itu saja, alat perekam aktivitas pun juga merekam jika terjadi dua kali gempa tektonik lokal dengan amplitude 15 hingga 21 milimeter. Kemduian disusul gempa tektonik yang jauh dari amplitude 8 milimeter.
Iwan juga mengatakan jika status dari Gunung Dukono saat ini memasuki waspada level II. Dia juga menghimbau agar masyarakat untuk tidak beraktivtas dan mendaki puncuk gunung dengan radius maksimal 2 kilometer.
‘Kami telah menetapkan status Gunung Dukono ini waspada level II. Namun meskipun begitu penutupan jaur pendakian dan larangan masyarakat tetap kami berikan dengan raidus 2 kilometer’ ujarnya pada Rabu, 26 Juli 2017.
Wakil Bupati Halmaera Utara, Muhlis Tapitapi mengatakan sejak jalur pendakian ditutup pemerintah sudah menempatakan sejumlah petugas untuk memantau aktivitas pendakian.‘Kami sudah lakukan tindakan antisipasi. Pemerintah mengharapkan supaya masyarakat juga menaati semua keputusan yang diambil terkait dengan aktivitas Gunung Dukono’ tuturnya.
Sementara itu Gunung Dukono terus menunjukan keaktivannya dengan menyemburkan letusan-letusan. Gunung ini merupakan salah satu dari tiga gunung yang ada di Pulau Halmahera yang masih aktif hingga sekarnag.
Trecatat saat ini setidaknya ada 23 ribu warga yang tinggal di empat kecamatan yang berada di lereng Gunung Dukono ini. Aktivitas terakhir gunung berapi ini terjadi pada tahun 2016 yakni terjadi aktivitas erupsi sehingga asap menutupi Bandara Gamarmalamo Galela.