Pendaki Tegal Terjatuh ke Jurang Gunung Slamet

Gunung SlametGunung Slamet merupakan Gunung Tertinggi di Jawa Tengah (3.428 mdpl) dan terbesar di Pulau Jawa. Gunung Slamet berada di lima kabupaten (Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes). Seorang pendaki bernama Makfud (20), warga Desa Babakan, Kabupaten Tegal, dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di kawasan Batu Merah, batas vegetasi antara Pos 9 dengan puncak Gunung Slamet, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (9/7/2017) pagi.

Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono mengatakan, korban diketahui terjatuh sekitar pukul 08.00 WIB dan baru dilaporkan kepada petugas basecamp Bambangan sekitar pukul 10.00 WIB. Dari informasi yang diperoleh, korban mengalami cidera parah dan belum dapat dievakuasi. "Saat ini kami telah berkoordinasi dengan SAR Purbalingga, dan petugas basecamp Bambangan, dan menurunkan tujuh personel yang sedang menuju lokasi," katanya ketika dihubungi, Minggu (9/7/2017) sore.

Mulwahyono menceritakan, korban terjatuh pada saat perjalanan turun dari puncak. Kondisi medan di Batu Merah memang terkenal curam dan berbatu. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti kondisi korban. "Sementara sudah ada personel dari basecamp Bambangan dan SAR setempat yang menyusul ke atas. Perjalanan dari basecamp sampai ke lokasi yang dilaporkan membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam," ujarnya.

#Update : Mahfudz pendaki yang jatuh terperosok ke dasar jurang di puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, pada Minggu 9 Juli 2017 ditemukan selamat setelah dua hari Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi. Tubuh Mahfudz ditandu secara bergantian oleh anggota tim untuk dibawa turun gunung. Korban hanya menderita beberapa luka akibat terjatuh. Saat ini, korban mendapatkan perawatan di Puskesmas Karangreja, Banyumas.

Humas Gallawi Rescue Kabupaten Tegal Arif Rahman Selasa 11 Juli 2017 menjelaskan, Mahfudz mendaki Gunung Slamet bersama enam rekannya, yakni Agung, Amin, Badrul, Zidni, Sidik, dan Mahas. Mereka mendaki melalui jalur di Bambangan pada Sabtu 8 Juli 2017. Warga Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Tegal, itu berlari saat menuruni puncak Gunung Slamet. Saat itulah, Mahfudz terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.

Tas carrier Mahfudz tersangkut di dahan dan masih terlihat dari atas. Namun, Mahfudz hanya terdengar suaranya saja yang berusaha minta tolong. Rekan Mahfudz kemudian turun ke Pos Pendakian Bambangan untuk melaporkan kejadian tersebut sekaligus meminta bantun. Tidak menunggu lama, petugas Pos Pendakian Bambangan berkoordinasi dengan Tim SAR menejunkan tim untuk melakukan pencarian.

Sampai di lokasi kejadian pada Minggu sore. Evakuasi belum bisa dilakukan lantaran keterbatasan alat serta kondisi medan yang curam. Senin dini hari, tim mulai mengevakuasi Mahfudz yang terkapar tak berdaya. Badannya susah bergerak karena kehabisan tenaga. Petugas menyuapinya minum agar kekuatannya tambah. Mereka mengangkat tubuh Mahfudz dari dasar jurang secara manual dengan gerakan estafet. Sampai di atas jurang, tubuh Mahfudz ditandu secara bergantian oleh anggota tim untuk dibawa turun gunung.
 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design